E-book: Pemburu Layang-layang


e-book pemburu layang-layang
   Download

Dua hari lalu, saya menerima pesan kalau Kak Zulfa mengirimkan file e-book ini untuk dibagikan di serusetiapsaat. Huaaa, pas baca rasanya mau jejeritan. Kaget plus senang! Maklum, sudah lama saya suka sama gambar-gambarnya Kak Zulfa. Kak Zulfa adalah kakak saya di organisasi Pembinaan Anak-anak Salman ITB. Beliau dulu kuliah di Seni Lukis ITB. Nggak heran kalau karyanya ciamik banget!

Kali ini Kak Zulfa ingin mengajak pembaca untuk membuat cerita sendiri. Ya, cerita ini tanpa teks. Berdasarkan gambar yang ada, silakan teman-teman membuat jalan cerita sesuka hati. Saya jadi ingat ungkapan Linda Dobson di buku Tamasya Belajar hal. 49-51:

Daya khayal, yang akan membawa sang anak ke ujung dunia dan kembali pulang dengan selamat, merupakan modal belajar yang sangat hebat.

Melalui daya khayal, anak usia dini merancang sesuatu yang baru dari apa yang telah mereka pelajari. Kala imajinasi meniupkan nyawa ke dalam pengetahuan, anak-anak bisa menguji pengetahuan mereka.
 
Karena merasa aman dan gembira di dalam ranah daya khayalnya, di dalam lingkungan yang tidak mengejek apa yang dikhayalkannya, anak semakin senang belajar, sembari terus melakukan penyesuaian berdasarkan hasil penyelidikannya.
 
Terkadang, daya khayal jauh melampaui masanya.
 
Imajinasi juga memberi anak pengenalan awal secara perlahan mengenai peran sosial. Mereka belajar berempati sembari pada saat yang sama menambah kemampuan mereka yang terus berkembang untuk berinteraksi secara positif dan memahami orang lain.”

Ayo, kembangkan imajinasi dan daya khayal.

Nuhun pisan ya, Kak Zulfaaa. ^^