E-book: Antrean Para Kucing
Berlanjut dari kisah Miong, rumah kami jadi suka didatangi kucing-kucing. Mereka diberi nama oleh kami. Ada yang bernama Kraus, Bakmi (Bapaknya Miong), Kami (Kakaknya Miong), Aizan Condo, Nainan Nonto, Kucha, Snowy, dan lain-lain. Selepas Subuh, biasanya salah satu dari mereka sudah duduk manis di depan pintu. Tapi pagi itu, ada yang berbeda dari perilaku mereka, saya pun mengabadikannya dalam cerita tanpa teks ini.
Kenapa cerita tanpa teks lagi? Entah, bagi saya, membuat cerita tanpa teks seperti mengamati dalam diam. Kadang kita perlu sejenak mengabaikan suara-suara yang terlalu banyak didengar. Hikmat mengambil pelajaran dari tingkah laku mereka yang kali ini pun tanpa suara.
Selamat membaca, Kawan! Sesungguhnya kita pun dapat belajar banyak dari mahkluk lucu ini.
Tak lupa, terima kasih untuk Mbak Tyas Shinta yang bersedia mengilustrasi di sela-sela jadwalnya yang padat sebagai seorang ibu. I always love your drawing. Definitely cute!
Oh ya, ada aplikasi Antrean Para Kucing juga bagi para pengguna android. Teman-teman bisa merekam cerita di sana.
Selamat mengunduh: